Indonesia Fundraising Award 2020: Apresiasi Lembaga Kemanusiaan Dalam Mendukung SDGs 2030
Pada tahun 2015,
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merumuskan sebuah agenda pembangunan baru yang
dikenal dengan istilah Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan
agenda yang berisi tujuan universal, target dan indikator dari agenda
pembangunan yang disepakati di tingkat global dengan target jangkauan hingga
2030. Sebelumnya, MDGs (Millenials Development Goals) yang berakhir pada tahun 2015 dinilai sudah berhasil namun masih adanya beberapa tujuan yang perlu dimaksimalkan. Adanya SDGs ini diharapkan mampu menanggulangi berbagai masalah-masalah global yang terjadi di dunia melalui penerapan tujuan-tujuan SDGs 2030.
![]() |
Sumber: Google |
Kesuksesan SDGs diharapkan terjadinya kolaborasi
dan keterlibatan aktif dari pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, lembaga
swasta, dan lembaga lainnya. Salah satu aktor kunci yang diharapkan
berperan dan berkontribusi besar dalam pelaksanaan SDGs adalah lembaga
filantropi dan kemanusiaan.
Tepat setahun lalu, saya mempelajari pengembangan SDGs ini melalui sebuah training dan saya merasa lembaga filantropi dan kemanusiaan ini sangat besar perananya dalam pencapaian tujuan-tujuan dari SDGs. Faktanya, ada beberapa tujuan yang dikembangkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Secara umum SDGs 2030 mempunyai empat pilar dan masing-masing pilar memilik tujuan yang ingin dicapai. Berikut saya jabarkan:
Pilar I :Pilar Pembangunan Sosial.
Tujuan yg ingin dicapai pada pilar ini meliputi:
Tujuan No.1 Tanpa Kemiskinan
Tujuan No.2 Tanpa Kelaparan
Tujuan No.3 Kehidupan Sehat & Sejahtera
Tujuan No.4 Pendidikan Berkualitas
Tujuan No.5 Kesetaraan Gender
Pilar II : Pembangunan Ekonomi
Tujuan yang ingin dicapai pada pilar ini meliputi:
Tujuan No.7 Energi Bersih & Terjangkau
Tujuan No.8 Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi
Tujuan No.9 Industri, Inovasi & Infrastruktur
Tujuan No.10 Berkurangnya Kesenjangan
Tujuan No.17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan
Pilar III : Pembangunan Lingkungan
Tujuan yang ingin dicapai pada pilar ini meliputi:
Tujuan No.6 Air Bersih & Sanitasi Layak
Tujuan No.11 Kota & Pemukiman Berkelanjutan
Tujuan No.12 Konsumsi & Produksi yg Bertanggungjawab
Tujuan No.13 Penanganan Perubahan Iklim
Tujuan No.14 Ekosisten Lautan
Tujuan No.15 Ekosisten Daratan
Pilar IV :Pilar Pembangunan Hukum & Tata Kelola.
Tujuan yg ingin dicapai pada pilar ini meliputi:
Tujuan No.16 Perdamaian, Keadilan & Kelembagaan yang Tangguh
Setelah mempelajari lebih dalam, saya menemukan
bahwa lembaga filantropi dan kemanusiaan dapat berfokus pada tujuan-tujuan
pilar pertama tentang pembangunan sosial dan beberapa tujuan lain seperti
tujuan keenam, tujuan kedelapan, tujuan kesepuluh dan tentunya pengembangan
keadilan untuk masyarakat dhuafa melalui tujuan keenambelas.
Sangat disayangkan apabila kita tidak memperdayakan lembaga-lembaga filantropi ketika ingin menyalurkan donasi atapun bantuan lainnya.
Keterlibatan Indonesia Pada Kemanusiaan
Survei yang dilakukan oleh SDGs
Philantrophy Platform 2015, didapatkan hasil yang sangat memuaskan mengenai keinginan
terlibatnya lembaga filantropi Indonesia dalam penerapan SDGs dengan persentase
82% dari skala 100%. Survei ini meningkat yang sebelumnya pada penerapan MDGs
sebesar 51% saja.
![]() |
Survei SDGs Philantrophy Platform |
Data diatas selaras dengan laporan World Giving Index 2018, yang diselenggarakan oleh Charities Aid Foundation (CAF), yang menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara paling dermawan sedunia.
Dalam pengukurannya, CAF mengklasifikasikan World Giving
Index melalui tiga penilaian, yakni donating money, volunteering time,
dan helping stranger. Untuk kategori donasi uang (donating money), Indonesia
meraih peringkat kedua dengan skor 78%. Untuk kategori sukarelawan (volunteering
time), Indonesia meraih peringkat satu dengan skor 53%, sedangkan
untuk membantu orang lain (helping stranger), Indonesia
mendapatkan persentase skor 46% diangka 97. CAF menilai bahwa negara kita ikut
mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs 2030) melalui program yang
dilakukan untuk kemanusiaan. Saya merefleksikan artinya negara kita betul-betul
sangat peduli membantu orang-orang, baik itu donasi material ataupun
partisipasi kerelawanan secara langsung di lapangan.
![]() |
CAF World Giving Index 2018 |
Hal ini dilakukan agar lebih terukur
dan terencana dibanding bertindak sendirian, gerakan kerelawanan juga merupakan
sarana bertukar pikiran dan berbagi pengalaman antara sesama, seperti yang kita
ketahui sendiri masyarakat kita yang ramah tamah. Dengan begitu, pepatah “berat
sama dipikul ringan sama dijinjing” benar-benar bisa terwujud.
Saya bercermin melihat gerak
masyarakat Indonesia di kampung halaman saya, Provinsi Sulawesi Selatan. Respon masyarakat terhadap bencana
alam banjir bandang yang terjadi di wilayah Bantaeng dan Masamba sangat
mencerminkan gerakan yang begitu mengaruhkan. Faktanya, masyarakat setempat
ataupun daerah yang berbatasan langsung dengan daerah bencana cepat tanggap
terhadap hal ini. Mereka tidak menunggu lembaga-lembaga kemanusiaan yang
notabenenya berdomisili di ibu kota untuk bergerak duluan. Begitu dermawannya
masyarakat kita, Indonesia.
Apresiasi
Institut Fundraising
Indonesia terhadap Lembaga Kemanusiaan
Selaras dengan data-data
tersebut, Institute Fundraising Indonesia dalam visi mendukung penerapan Sustainable
Development Goals (SDGs) di Indonesia memberikan apresiasi terbesar kepada
lembaga-lembaga filantropi kemanusiaan melalui ajang penghargaan bertajuk
Indonesia Fundraising Award 2020.
Institute Fundraising Indonesia (IFI), lembaga yang didirikan
oleh Arlina F. Saliman dan M. Arifin Purwakananta. IFI bergerak sebagai lembaga
training konsultan dan publishing yang berdiri sejak tahun 2013 dengan tiga
nilai yakni Professionalism, Trustworthiness, dan Fairness.
![]() |
Culture & Ethics IFI |
Gagasan adanya
IFI ini timbul karena keresahan terhadap minimnya kaderisasi sumber daya
manusia di bidang fundraising. IFI juga lahir karena masih banyak lembaga
sosial yang tidak berkembang karena tak melalukan strategi fundraising dengan
baik.
Apresiasi
Indonesia Fundraising Award
2020 terhadap Lembaga Kemanusiaan
9
juli 2020 lalu, IFI menggelar award day kepada lembaga-lembaga yang berkiprah
pada kemanusiaan melalui Indonesia Fundraising Award 2020 melalui daring. Sebanyak 16 kategori nominasi yang dianugerahkan kepada berbagai
lembaga sosial dan kemanusiaan. Penjurian ini dilakukan oleh tim yang sudah memiliki rekam jejak yang
baik dalam bidang filantropi dan kemanusiaan.
Berikut dewan juri Indonesia Fundraising Award 2020 yang menilai secara transparan, yakni:
Ahmad Juwaini
(Direktur Komite Nasional Keuangan Syariah)
![]() |
Dewan Juri Indonesia Fundraising Award 2020 |
Arlina F. Saliman
(Direktur Institut Fundraising Indonesia)
![]() |
Dewan Juri Indonesia Fundraising Award 2020 |
Agus Budiyanto
(Direktur Eksekutif Forum Zakat)
![]() |
Dewan Juri Indonesia Fundraising Award 2020 |
Dan berikut ini para Pemenang
Kategori-Kategori Indonesia Fundraising Award 2020 yang diselenggarakan oleh
Institut Fundraising Indonesia (IFI).
![]() |
Dompet Dhuafa |
![]() |
BMH (Baitul Maal Hidayatullah) |
![]() |
ACT (Aksi Cepat Tanggap) |
![]() |
LAZIS NU |
![]() |
Human Initiative |
![]() |
BAZNAS RI |
![]() |
Kitabisa.com |
![]() |
PMI (Palang Merah Indonesia) |
![]() |
Yatim Mandiri |
![]() |
ICW (Indonesia Corruption Watch) |
![]() |
LBH Jakarta |
![]() |
Sinergi Foundation |
![]() |
Gerak Bareng |
![]() |
LMI |
![]() |
STF UIN Jakarta |
LIFETIME ACHIVEMENT
![]() |
DR (HC) Ir. KH. Salahuddin Wahid |
Nah
itulah para nominator lembaga-lembaga kemanusiaan terbaik yang telah berhasil
mendapatkan apresiasi di ajang Indonesia Fundraising Award 2020 yang
diselenggarakan secara daring melalui platform zoom meeting. SELAMAT ATAS
PENGHARGAANNYA!
Harapan
saya, semoga acara ini mampu menjadi jembatan bagi kita semua untuk terus
melakukan kebaikan untuk masyarakat Indonesia. Sekecil apapun hal yang kita
lakukan itu tidak masalah karena tidak ada kebaikan yang sia-sia.
Teringat
kutipan Charles Dinkes, “No one is useless in this world lightens the burdens
of others”. Kutipan ini mengartikan bahwa kita tidak akan sia-sia ketika
meringankan beban orang lain. Ketika kita membantu sesama, kita akan belajar
untuk lebih berempati dan selalu memposisikan diri sebagai makhluk Allah yang
tetap sadar dengan isi dunia ini.
Mari
terus bersinergi bersama-sama dalam terwujudnya tujuan-tujuan Sustainable
Development Goals (SDGs) 2030.
***
Artikel ini diikutsertakan dalam Blog
Competition Indonesia Fundraising Award 2020 yang diselenggarakan oleh Institut
Fundraising Indonesia (IFI). Gambar bersumber dari penyelenggara dan google
images. Video bersumber dari saluran YouTube milik Institut Fundraising
Indonesia (IFI). Sedangkan olah grafis dilakukan secara mandiri oleh
penulis.
Referensi:
[1] Institut Fundraising Indonesia.
2020. Apersiasi Gerakan Kemanusiaan, IFI Gelar Indonesia Fundraising
Award 2020 [daring], (http://fundraisingindonesia.org/apresiasi-gerakan-kemanusiaan-ifi-gelar-indonesia-fundraising-award-2020/, diakses tanggal
17 Juli 2020).
[2] Pirac. 2017. Kesiapan Lembaga
Filantropi Indonesia Mendukung Pencapaian SDGs [daring].http://www.pirac.org/2017/03/15/kesiapan-lembaga-filantropi-indonesia-dalam-mendukung-pencapaian-sdgs/,
diakses
tanggal 17 Juli 2020).
[3] Roscongress. 2020. CAF World Giving Index 2018: A Global View of Giving Trens [daring], (https://roscongress.org/en/materials/vsemirnyy-indeks-blagotvoritelnosti-2018-globalnyy-obzor-tendentsiy-razvitiya-blagotvoritelnosti/, diakses tanggal 18 Juli 2020).
[3] Roscongress. 2020. CAF World Giving Index 2018: A Global View of Giving Trens [daring], (https://roscongress.org/en/materials/vsemirnyy-indeks-blagotvoritelnosti-2018-globalnyy-obzor-tendentsiy-razvitiya-blagotvoritelnosti/, diakses tanggal 18 Juli 2020).
0 Comments